[26/5 20.35] Kyai Jamas Jatisrono Wonogiri: Mhn izin bertanya pak kyai,.
Pak kyai dulu pernah share di grup, link YouTube ttg access bars,. Apakah pak kyai pernah bljar ttg itu...
Apa benar cuma 32 titik-titik di kepala yg disentuh dlm aplikasinya...
Atau berdasarkan dgn aliran energi...
Terimakasih 🙏🏻
[26/5 20.35] Kyai Jamas Jatisrono Wonogiri: Access bar sempat mjd polemik di dunia pelatihan pemberdayaan diri. Sy tdk ikut kelas access bars
Dr pengamatan terhadap polanya, bg yg phm hipnoterapi, metafisikal hipnosis & olah energi tentu dg mudah memahaminya
[26/5 20.47] Register Satvika 100: *RENUNGAN*
Menyentuh Kepala, Melepaskan Beban: Antara Access Bars dan Kesadaran Energi
Pernahkah kita bertanya—apa sebenarnya yang terjadi ketika seseorang menyentuh titik-titik tertentu di kepala kita dan tiba-tiba merasa lebih ringan, tenang, bahkan seperti terlepas dari tekanan batin yang menumpuk bertahun-tahun?
Dalam dunia pengembangan diri, salah satu metode yang cukup populer adalah Access Bars, yang mengklaim bahwa dengan menyentuh 32 titik di kepala, seseorang bisa melepaskan pikiran, emosi, dan keyakinan yang membatasi hidupnya. Bagi sebagian orang, ini terdengar seperti sihir modern. Bagi yang lain, ini adalah pintu menuju pembebasan batin yang tidak kasat mata.
Namun mari kita kaji dengan akal sehat dan pendekatan ilmu pengetahuan.
Tubuh manusia bukan hanya sekadar daging dan tulang; ia juga menyimpan informasi, memori, dan emosi dalam sistem saraf serta medan energi halus. Dalam hipnoterapi dan neurofisiologi, telah dibuktikan bahwa sentuhan pada titik tertentu di tubuh dapat memicu relaksasi mendalam dan bahkan mengaktifkan proses penyembuhan diri. Bukan karena kekuatan magis dari sentuhan itu sendiri, tapi karena sistem tubuh merespons secara biologis dan psikis—mekanisme yang bisa dipelajari dan diamati.
Di banyak tradisi olah energi—baik dari Timur maupun Barat—juga dikenal titik-titik vital yang jika disentuh dengan niat yang tulus dan kesadaran penuh, dapat membuka pintu kesembuhan, memperkuat daya hidup, dan melepaskan trauma yang tersimpan lama.
Lalu, apakah hanya 32 titik di kepala cukup untuk mengubah hidup seseorang?
Jawabannya bergantung pada satu hal: kesadaran. Titik-titik di kepala hanyalah medium. Apa yang terjadi setelahnya sangat tergantung pada kehadiran, niat, dan getaran dari orang yang menyentuh maupun yang disentuh. Tanpa itu, sentuhan hanyalah tindakan mekanis. Namun dengan pemahaman, ia bisa menjadi jembatan menuju transformasi diri.
Di sinilah pentingnya membedakan antara teknik dan makna. Sebagian praktisi mungkin terlalu sibuk menghafal titik dan prosedur, tanpa benar-benar hadir dalam kesadaran. Padahal, tubuh punya bahasa sendiri. Energi tidak tunduk pada dogma, melainkan pada resonansi—getaran dari niat, cinta, dan pengetahuan.
Perlu juga dicatat bahwa Access Bars merupakan bagian dari sistem Access Consciousness, yang berasal dari gerakan New Age. Gerakan ini kerap membawa pendekatan spiritual yang bersifat bebas, kadang tanpa rujukan religius atau etika spiritual yang mendalam. Karena itu, tak sedikit kalangan yang memilih pendekatan berbeda, dengan dasar yang lebih seimbang antara akal, ilmu, dan nilai-nilai luhur.
Dalam pendekatan tertentu seperti Quantum Bioenergi Sattvika (QBS) misalnya, sentuhan titik-titik energi bukan hanya sekadar teknik, tapi bagian dari olah jiwa. Sentuhan dilakukan dengan kesadaran niat suci, dzikir, dan kasih sayang—bukan hanya untuk melepaskan energi negatif, tetapi juga untuk membangkitkan vibrasi ruhani. Pendekatan seperti ini mengintegrasikan aspek psikis, biologis, dan spiritual, sehingga lebih utuh dan bermakna.
Jadi sebelum terpesona pada teknik mana pun, bijak rasanya jika kita bertanya: apakah metode ini membawa kita lebih dekat pada kedamaian sejati? Apakah ia menguatkan kesadaran, atau justru menjauhkan kita dari makna hakiki kehidupan?
Karena dalam dunia energi dan penyembuhan, bukan titiknya yang sakral—tetapi kesadaran yang hadir saat kita menyentuhnya.
By. Nayla
Asisten Satttvika
Posting Komentar