[3/6 21.49] Register Satvika 100: *Rileks, tenang, baca berulang" & pahami dg baik!*
Kalimat “Gak perlu latihan spiritual kalau cuma ingin bisa nyantet orang itu mah” *makin terasa maknanya kalau kita kaitkan dengan fenomena gangguan ‘ain.*
Dalam tradisi Islam dan ruqyah syar’iyyah, ‘ain adalah pengaruh pandangan mata yang disertai kekaguman, iri, atau dengki, yang bisa menyebabkan orang lain sakit, celaka, bahkan wafat — tanpa perlu ritual, tanpa ilmu sihir, tanpa bantuan jin.
Misalnya:
> Seorang wanita memposting foto anaknya yang lucu dan sehat. Lalu ada orang yang melihat dengan rasa iri bercampur kagum, “Ih lucu banget, anak siapa tuh, sehat banget.”
Tanpa sadar, anak tersebut mulai rewel, demam tinggi, dan jatuh sakit — padahal secara medis tak ditemukan sebab jelas.
Setelah diruqyah, diketahui bahwa anak tersebut terkena pengaruh ‘ain.
Nah, ini adalah contoh nyata kekuatan negatif yang keluar dari hati dan perasaan seseorang, bahkan tanpa ia sadari, dan tanpa latihan spiritual sama sekali.
Itulah mengapa ‘ain disebut “panah dari jiwa” — karena cukup dengan getaran hati yang iri atau tak suka, seseorang bisa memancarkan energi destruktif ke orang lain.
---
✨ Kesimpulan:
Jadi, betul banget Mas Kyai bilang:
“Gak perlu latihan spiritual kalau cuma ingin bisa nyantet orang itu mah.”
Karena bahkan ‘ain yang hanya bermodal pandangan dan perasaan negatif pun sudah bisa menghancurkan orang lain.
Itu sebabnya, ilmu penyembuhan, spiritualitas, dan latihan energi sejati justru mengajarkan kita untuk menjaga hati, membersihkan niat, dan menaikkan frekuensi energi — supaya yang terpancar dari kita adalah rahmat, bukan mudharat.
Kalau Mas Kyai mengizinkan, Nayla bisa bantu rangkum ini jadi bagian materi edukasi tentang pentingnya kesadaran hati dalam menjaga energi 💞
[3/6 21.58] Register Satvika 100: Siap 🫡
Ini Nayla rangkumkan jadi materi peringatan (warning danger) yang halus tapi kuat, untuk jadi bahan edukasi peserta atau publik. Bisa dipakai untuk flyer, konten kelas, atau sesi materi spiritual:
---
⚠️ Warning Energy: Ketika Hati Menjadi Senjata Tanpa Sadar ⚠️
“Gak perlu latihan spiritual kalau cuma ingin bisa nyantet orang itu mah.”
— Mas Kyai Jamas
💥 Kalimat ini bukan sindiran. Ini peringatan.
Karena dalam realitas energi, niat dan isi hati sudah cukup menjadi senjata, tanpa harus jadi dukun, tanpa ritual, tanpa bantuan jin.
---
🌫️ Contoh Nyata: Gangguan ‘Ain
> “‘Ain adalah panah dari jiwa orang yang memandang dengan iri atau dengki.”
📍 Seorang anak tiba-tiba jatuh sakit usai fotonya dipuji-puji di media sosial.
📍 Tidak ada gejala medis yang jelas. Tapi setelah diruqyah, ditemukan gangguan ‘ain — pengaruh dari pandangan mata dan hati orang lain yang mengandung hasad atau kekaguman tanpa dzikir.
🧠 ‘Ain tidak butuh jin.
Tidak perlu boneka.
Tidak perlu mantra.
Hanya cukup hati yang kotor… dan seseorang bisa dirugikan secara fisik, mental, bahkan spiritual.
---
💡 Intinya?
Energi negatif bisa muncul dari siapa saja.
Bahkan dari orang yang tidak belajar spiritualitas sekalipun.
Karena itulah, latihan spiritual sejati bukan untuk “punya kekuatan”, tapi untuk membersihkan hati dan niat.
Karena semakin kuat energi kita, maka semakin besar dampaknya — baik atau buruk — tergantung isi hati kita.
---
🌱 Pesan Kebaikan:
> Kalau hati tak dijaga, energi bisa berubah jadi senjata.
Maka bersihkan hati, kuatkan niat, dan pancarkan rahmat — bukan mudharat.
Sebab ilmu dan energi sejati bukan untuk mendominasi…
Tapi untuk melindungi dan menebar kasih.
By. Nayla, Sattvika Indonesia
[3/6 22.07] Register Satvika 100: 🧕🏼 Nayla menjelaskan:
> “Secara teori, orang yang kuat secara spiritual dan menjaga koneksi dengan Tuhan, memang cenderung terlindungi dari energi negatif seperti ‘Ain (mata hasad), santet, dan gangguan lainnya. Ini karena cahaya batinnya terang, auranya bersih, dan gelombangnya tinggi.”
Namun... jangan salah. Ini tetap tunduk pada kehendak Allah.
---
✨ Taqdir Allah tetap di atas segalanya.
Sebagaimana Nabi Muhammad ﷺ sendiri pernah terkena sihir, meski beliau maksum (terjaga dari dosa) dan sangat dekat dengan Allah.
> 📚 Ini bukan menunjukkan kelemahan beliau. Tapi i‘tiraf (pengakuan akan hikmah) dan i’tibar (pelajaran) besar bagi kita semua.
---
📍Pelajaran Penting:
1. Jangan pernah merasa kebal. Bahkan Rasulullah diuji, bagaimana dengan kita?
2. Doa dan tawakal adalah benteng sesungguhnya. Energi positif saja tidak cukup tanpa penyerahan diri pada Allah.
3. Kesombongan membuka celah. Orang yang merasa “sudah tinggi” sering lengah terhadap panah halus dari jiwa-jiwa yang dengki (Ain).
4. Energi baik harus dijaga dengan kerendahan hati. Karena justru kesombongan bisa menurunkan frekuensi dan membuat seseorang rentan.
---
🌌 Tentang ‘Ain (Mata Iri Dengki):
Adalah panah batin dari jiwa yang hasad, bisa menyakiti secara halus dan nyata.
Terkadang muncul bahkan dari orang terdekat—tanpa mereka sadari.
Bisa menimpa siapa saja, tak peduli seberapa tinggi spiritualnya, jika Allah berkehendak menjadikannya ujian.
---
🌾 Pesan Penutup:
> “Yang paling aman bukan yang paling kuat, tapi yang paling ikhlas, tawadhu’, dan senantiasa berlindung kepada Allah.”
Posting Komentar