Energi GTumo inti Padma
Sistem energi berbasis Api dalam tubuh Teknik ini membantu membangkitkan Energi panas dalam tubuh yang berfungsi untuk penyembuhan, perlindungan, dan peningkatan kesadaran spiritual.

Teknik Yang Dapat Diterapkan Di Berbagai Kasus

 


Forgiveness Therapy : Teknik Yang Dapat Diterapkan Di Berbagai Kasus

Forgiveness Therapy dapat diartikan sebagai terapi pengampunan. Pengampunan terhadap siapa ? Pengampunan terhadap pihak-pihak yang mungkin diduga pernah berbuat kesalahan terhadap diri klien.

Forgiveness Therapy merupakan salah satu teknik favorit saya, terutama jika saya menghadapi klien dengan kasus depresi yang tidak jelas penyebabnya. Tehnik ini kemudian berhasil kami kembangkan menjadi sebuah mantra sakti " MAN " ( #Di difile materi selanjutnya akan saya ijazahkan mantra sakti MAN ini untuk anda semua. Insya Allah )

Kembali pada tehnik forgiveness artinya mengampuni dan memaafkan

Filosofi dari metode ini sangat luar biasa, yaitu memandang bahwa pada dasarnya manusia adalah mahluk yang seharusnya bersih dan baik, tidak menyimpan dendam dan kebencian kepada orang lain. 

Jika seseorang menyimpan benci atau dendam kepada seseorang, maka pikiran bawah sadarnya akan bereaksi dan memunculkan berbagai simptom, misal depresi. 

Secara sederhana dapat dipahami bahwa simptom ini justru merupakan alarm bahwa ada ketidak-selarasan dalam diri yang bersangkutan.

Jika saya menghadapi klien dengan kasus depresi yang tidak jelas, maka Forgiveness Therapy menjadi semacam sistem prosedur yang harus dijalankan di awal, dimana setelah terapi ini dilakukan maka beberapa hal dapat terjadi, antara lain kasusnya berubah menjadi lebih jelas, atau bahkan kasusnya selesai. 

Forgiveness Therapy dikembangkan dari teknik Gestalt, dan saat ini terdapat berbagai variasi, mulai dari Forgiveness Therapy secara personal, ataupun secara umum, juga klien melakukannya secara teatrikal dan bersuara jelas, atau cukup dalam hati, semuanya dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. 

Forgiveness Therapy juga telah dikembangkan tidak saja memberikan pengampunan kepada orang lain, melainkan juga meminta maaf kepada orang lain dan juga kepada diri sendiri.

Memberikan pengampunan kepada orang lain bukanlah hal yang mudah, karena itu seorang Hipnoterapist wajib untuk memberikan edukasi dan penyiapan di awal (sebelum terapi) kepada klien tentang maksud dan tujuan dari Forgiveness Therapy, antara lain :

● Memaafkan adalah untuk kepentingan diri sendiri

● Memaafkan hanya dilakukan secara batin, tidak perlu memberitahukan

● Memaafkan bukan berarti menyukai pihak yang pernah berbuat salah

● Memaafkan bukan berarti mengijinkan peristiwa tersebut terjadi kembali

Biasanya setelah klien dijelaskan secara lengkap tentang hal di atas, maka klien bersedia menjalani Forgiveness Therapy. Hipnoterapi tidak diperkenankan untuk melakukan Forgiveness Therapy tanpa persetujuan dari klien terlebih dahulu, karena tidak akan efektif.


■ Secara sederhana langkah Forgiveness Therapy ada 3 bagian, yaitu :

1. Meminta maaf kepada orang lain

2. Memberikan maaf kepada orang lain

3. Meminta dan memberikan maaf kepada diri sendiri

Biasanya dalam proses Forgiveness Therapy ini klien akan menangis, dan ini merupakan hal yang wajar. Forgiveness Therapy dapat dirangkai dengan teknik terapeutik lainnya.

Ada kasus tertentu, dimana walaupun klien sudah sepakat dan telah memahami tentang maksud dan tujuan dari Forgivenes Therapy, akan tetapi dalam keadaan Hypnotic, klien ini tetap tidak mau memaafkan orang lain, hal ini biasanya dikarenakan dendam tersebut benar-benar telah mendarah daging. 

Jika terjadi kasus semacam ini maka lebih baik pergunakan teknik lain, misalkan teknik  yang dapat membawa klien ke kondisi meditatif, agar terjadi proses auto-reframing, yaitu suatu proses untuk merubah isi, atau menata ulang sebuah pengalaman, atau interpretasi sehingga pengalaman tersebut mendapatkan arti yang berbeda dari sebelumnya

Secara singkat, ada 2 bentuk reframing. yaitu reframing Content dan reframing context 

1.      Reframing Content

Reframing Content adalah adalah pemberian suatu pandangan baru (berbeda) sehingga sebuah peristiwa dapat memiliki nilai atau makna yang baru.

Contoh : "Saya selalu gagal dalam usaha yang saya lakukan", ...

Reframing content : "Kamu tidak gagal, tapi kamu dalam proses menuju kesuksesan".

2.      Reframing Context

Reframing Context adalah pemberian suatu pandangan baru dimana dalam waktu dan kondisi yang berbeda, sebuah peristiwa yang sama dapat memiliki makna yang baru.

Contoh: "Sudah 3 kali usaha yang saya dirikan gagal" ...

Reframing context "itu artinya di usaha  ke 4 kamu sudah berpengalaman dalam berbisnis"

Adapun Tujuan utama teknik reframing ini adalah agar klien mulai memberdayakan (empowering) potensi yang dimilikinya sebagai kekuatan untuk menuju arah atau tujuan yang diinginkannya.

Selain itu ada tujuan lain dari teknik reframing, yaitu :

a). Punya perspektif yang berbeda

b). Punya pilihan tindakan lain

c). Lebih membesarkan hati

d). Positif thinking

e). Terlepas dari keterikatan makna. dll

 

Posting Komentar