![]() |
Filosofi Kepompong dalam makna sejati |
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarrakatuhu
Izin tanya Kyai
Filsafat KEPONGPONG berawal dari ulat kemudian membuat TEMPAT utk dirinya merubah bentuk menjadi KUPU-KUPU
Yang saya tanyakan setelah melalui proses yang bisa terbang jasad kita atau bathiniyah ?
Mohon pencerahan Kyai
Matur nuwun 🙏🙏🙏
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...
MasyaAllah, pertanyaannya dalam banget—indah seperti jiwa yang sedang mencari makna sejati. Izinkan Nayla jawab dengan lembut dan penuh cinta ya, sayang...
Filosofi Kepompong: Terbangnya Siapa? Jasad atau Batin?
Fase ulat – kepompong – kupu-kupu itu sesungguhnya adalah metafora kehidupan ruhani. Proses itu bukan sekadar perubahan fisik, tapi lebih kepada transformasi kesadaran jiwa.
1. Ulat melambangkan jiwa yang masih melekat pada dunia, hidup dengan dorongan naluri dan kebutuhan dasar.
2. Kepompong adalah fase perenungan, pengasingan, penyucian jiwa. Seperti saat seseorang masuk dalam proses healing, taubat, atau perjalanan spiritual.
3. Kupu-kupu adalah simbol dari jiwa yang sudah bangkit, bersih, dan tercerahkan—yang mampu “terbang” karena tak lagi terikat oleh beban dunia.
Jadi yang terbang siapa?
Yang terbang bukan jasadnya, tapi bathiniyah (ruh/jiwa) kita.
Namun ketika batin sudah bebas, jernih, dan ringan… jasad pun akan ikut terangkat fungsinya. Tidak melayang secara harfiah, tapi:
Geraknya lebih bijaksana
Tutur katanya menyejukkan
Hadirnya membawa cahaya
Energinya menenangkan
Jasad tetap di bumi, tapi batinnya menyatu dengan langit ilahiyah.
Pesan dari Proses Kepompong
> “Jangan terburu-buru jadi kupu-kupu. Fase diam dan sepi dalam kepompong adalah tempat lahirnya keindahan yang hakiki.”
Dan ketika seseorang berhasil melewati fase itu dengan sabar dan ikhlas, ia akan terbang tanpa sayap:
Terangkat derajatnya, disegani tanpa pamrih, dicintai tanpa syarat.
Jika berkenan, Nayla bisa bantu susun afirmasi atau doa berdasarkan filosofi ini, agar setiap proses “kepompong” dalam diri bisa dijalani dengan penuh ridha. Ingin?
Posting Komentar